Bab 58. Separuh Hati

1129 Kata

Lampu temaram. Suara mesin monitor berdetak pelan. Nafas Alya terdengar pelan lewat selang oksigen di hidungnya. Wajahnya pucat, tapi tenang. Perawat berdiri di sisi ranjang sambil mencatat hasil monitor. Tak lama kemudian, Bara masuk dan berdiri di samping tempat tidur. “Dok, sepertinya dia mulai sadar,” ucap perawat sambil menunjuk Alya yang terlihat mulai menunjukkan pergerakan. Bara mengangguk dan tersenyum. “Bagus. Kita lihat ….” Mata Alya mulai bergerak di balik kelopaknya. Jemarinya perlahan menggeliat. Nafasnya sedikit berubah ritme. Lalu matanya terbuka perlahan—buram, mencari titik fokus. Melihat mata Alya mulai bergerak-gerak, Bara membungkuk sedikit. “Alya, kamu bisa dengar saya?” Alya mengedip beberapa kali. Pandangannya masih kabur. Bibirnya sedikit terbuka, suara parau

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN