“Selamat datang!” Alya menyambut riang—meski masih terlihat canggung. Ia melirik Ethan sekilas sebelum menghampiri Kartini dan memeluknya. Tanpa bicara, Alya mengambil alih kursi roda Kartini dan mendorongnya masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Ethan masih melongo tak percaya. Setelah mencubit pipinya sekali dan terasa sakit, Ethan tahu ini bukan mimpi. Jantungnya berdebar kencang melihat punggung Alya terus menjauh. Istrinya kembali. Wanita yang ia cintai kini berada di rumahnya. Ethan menarik nafas dalam, berusaha meredakan emosi yang kini campur aduk di dalam dadanya. Namun tepukan di pundaknya segera membuatnya tersadar. “Ayo masuk. Masa mau di depan pintu terus?” Indira tersenyum tipis, berjalan melewati Ethan dengan santai. “Tunggu, Ma. Mama tahu kalau Alya kembali ke rumah?” ta