82. Menikah resmi

1025 Kata

Ben, lelaki itu sudah duduk dengan tampannya di lobi kantorku. Padahal aku sudah mengatakan padanya agar menungguku di mobil saja. Tapi apa yang dia lakukan, justru dengan santai berada di lobi, menjadi tontotan gratis beberapa karyawati yang mondar mandir sambil melirik kepadanya. Kugelengkan kepala demi melihat pemandangan yang ada. Tanpa mempedulikan siapa pun juga, aku melangkah mendekati Ben. Lelaki itu bahkan tak menyadari kehadiranku. "Ehem. ..." Aku beredehem membuat Ben mendongak. Bibirnya menyunggingkan senyuman. Menyimpan ponsel ke dalam saku celana sembari berdiri. Begitu saja meraih tanganku dan menggenggamnya. "Kita pulang sekarang!" ajaknya, menarik lembut lenganku keluar dari dalam kantor. Mengikuti Ben keluar dari kantorku dengan diiringi tatapan beberapa rekan kerjak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN