Pagi itu Rhea bargabung paling belakangan di meja makan. Semua orang kecuali Mama akan meninggalkan rumah. Semua orang juga terburu-buru untuk menghindari macet tapi Adrian Russel berceletuk dan membuat Rhea tersedak. “Cepat, ya, Rhe! Aku lagi buru-buru.” Demikian ucap Drian tapi Rhea terbatuk sampai dadanya terasa perih. Buru-buru, Rhea tidak pernah merasa kata satu ini akan menjadi kata paling tidak senonoh yang pernah ada. “Aku ada meeting pagi ini Rhea, makanya kita harus buru-buru dan soal buru-buru yang bikin kamu batuk begitu, percaya sama aku kalo aku juga-” “-Aku berangkat bareng Papa boleh, Pa?” potong Rhea tanpa menoleh pada Drian. Sedang Drian, melihat Rhea yang menghindari matanya sejak bergabung di meja makan dan sekarang wajahnya sudah merah padam setelah tersedak, pria

