Aslan Russel mendengus melihat putranya yang duduk dengan sangat tenang sementara istrinya sedang berada di kamar. Barusan pria itu berjalan di belakang Drian yang duduk di sofa dan jelas-jelas melihat bagaimana sang anak meminta Rhea untuk cepat-cepat turun agar mereka bisa pulang ke apartemen. Pintar sekali memang anak ini menyembunyikan betapa lengketnya mereka berdua di depan semua orang tua. Selama tiga minggu terakhir, tidak sekalipun Rhea dan Drian memberikan celah bahkan pada orang tua mereka sendiri untuk mengetahui seberapa mesra keduanya sejak menjadi suami istri. Aslan bahkan pernah meminta keduanya untuk menjelaskan maksud mereka. Karena jika keduanya tidak bahagia, Aslan akan menjadi orang paling bersalah di sini. “Apa-apaan ini? Apa Papa menikahkan kalian supaya kalian ga

