Genggaman yang Terlarang

1374 Kata

Ruangan VIP itu seolah terbungkus dalam keheningan yang memekakkan telinga. Gaun pengantin putih dengan renda halus tergantung anggun di tengah ruangan, tapi perhatian semua orang bukan pada gaun itu, melainkan pada kalimat Nadine barusan. Pertanyaan yang sederhana, namun tajam: “Jadi, Sean, kamu setuju dengan pendapatku atau dengan pendapat Gwen?” Gwen merasakan detak jantungnya melonjak liar. Tangannya yang tadi sibuk mencatat kini terhenti, jemari mengepal di pangkuan. Matanya menunduk, enggan melihat ke arah Sean maupun Nadine. Ia tahu, apapun jawaban Sean, situasi ini akan menjadi luka. Sean menarik napas panjang, menatap istrinya terlebih dahulu. Nadine duduk dengan penuh percaya diri, bibirnya sedikit melengkung, seolah yakin bahwa jawaban suaminya akan jatuh ke pihaknya. Di sisi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN