DIGNITY

1012 Kata

Bruuuuutttttttt Bruuuuutttttttt "Ya ampun, siapa itu yang kentut? Nggak sopan banget!" "Ini sih bukan kentut lagi, tapi ampas-ampasnya juga ikut!" Senyumanku mengembang, puas rasanya melihat bagaimana orang-orang kini memperhatikan Kalina dengan pandangan jijik yang sama sekali tidak di sembunyikan. Apalagi saat melihat putri haram Ayah itu tengah menunduk memegangi p****t dan perutnya karena kesakitan, bisa aku bayangkan jika sekarang ini perempuan manja itu hendak lari ke kamar mandi, tamu tak di undang yang membuatnya malu sudah ada yang lepas keluar. Bagai buah simalakama, tidak di keluarkan sakitnya menjadi, bertahan di tempat maka akan jebol pertahanannya, tapi proses menuju toilet pasti akan butuh perjuangan untuknya. Di saat semua orang sibuk mencela sembari menutup hidung me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN