Jingga reflek menatap Sultan saat nama suaminya dengan lancar lolos dari bibir wanita yang baru saja ditabraknya. Meski diucapkan dengan sangat lirih tapi Jingga masih dapat mendengarnya dengan jelas. Tatapan Jingga kini beralih pada wanita yang hingga kini masih terus memaku pandangannya pada Sultan, sementara air muka Sultan tampak datar sedalam lautan. "Maaf." Satu kata yang akhirnya diucapkan Sultan setelah kebungkaman mereka yang terjadi cukup lama. "Ayo Sayang, katanya mau beli daging." Jingga terdiam tapi tak mengelak ketika Sultan mengapit mesra pinggangnya, membawanya pergi dari tempat itu. "Tunggu." Pun ketika wanita itu mencengah kepergian Sultan, lelaki itu masih memasang wajah biasa saja. Akan tetapi Jingga tahu kalau antara suaminya dan wanita itu saling mengenal.

