Jingga hampir saja menumpahkan tumpukan kue pada nampan yang dibawanya, pikirannya terus tertuju pada Sultan. Jarum jam terus bergerak tapi lelaki itu belum juga memberikan kabar. 'Ya Allah mas, kenapa masih belum kasih kabar sampai sekarang. Bikin orang cemas saja.' Jingga membatin. Gerakan tangan wanita itu kembali lincah memindahkan kue yang masih hangat itu di rak khusus. Setelahnya, karena tak tahan lagi Jingga akhirnya memutuskan untuk menghubungi suaminya. Rasa cemasnya tak akan hilang selama dia hanya diam menunggu Sultan mengiriminya pesan. Tak membutuhkan waktu lama sampai panggilan itu tersambung dan Jingga dapat mendengar suara lelakinya. "Wa'alaikumussalam. Ya Allah, Mas. Kamu sengaja mau bikin aku kepikiran terus sama kamu? Katanya mau langsung kasih kabar tadi begitu

