Bab. 86

1622 Kata

Jingga tak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Sejak awal ia merasa begitu lapar, pun ketika menunggu pesanannya diantarkan ke meja hingga piring-piring dengan aneka hidangan tersaji tampak sangat menggiurkan. Namun, begitu Jingga menghirup aroma makanan itu, seketika saja perutnya serasa diaduk. Rasa tak nyaman itu menjalar ke kepala. "Ayo Sayang, dimakan. Tadi katanya lapar. Mau makan yang mana biar Mas ambilkan?" Jingga tersipu malu, seharusnya dia yang melayani suaminya, tapi sekarang ini justru Sultan yang sibuk melayaninya. "Ayo Ngga, makan. Perempuan hamil itu harus banyak makan biar nutrisi calon bayinya terpenuhi. Biar kamu sama calon cucu Mami juga sehat." Amira ikut menimpali. Jingga menahan tangan suaminya yang baru saja menaruh sepotong daging cumi tebal d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN