“Ibu, sampai kapan kita harus diam dan membiarkan anak nakal itu bertindak seenaknya? Aku sangat kesal melihatnya terus berkeliaran di rumah ini,” keluh Mathilde tak senang. “Dia baru tinggal beberapa hari ini di sini dan Joshua terus memantau kondisinya dengan ketat. Dia pasti akan sadar jika terjadi sesuatu pada anak itu.” Beth berkata dengan tenang sambil membalikkan majalah di tangannya. Wajah Mathilde berubah cemberut. “Kalau begitu, kita akan membiarkannya begitu saja?” “Kita hanya perlu menunggu waktu yang tepat,” ucap Beth, dengan santai meraih cangkir kopinya lalu meneguknya. Mathilde mendengus. “Tapi, Ibu, apa kau tahu kalau akhir-akhir mereka bertiga sering makan malam bersama?” Sontak gerakan Beth yang hendak membalik halaman majalah berhenti, keningnya mengerut, ekspresin