“Dasar tidak becus! Bisa-bisanya kau menumpahkan minuman ke bajuku?!” Mathilde segera berdiri dari duduknya sambil menepuk-nepuk bajunya yang tidak sengaja ketumpahan jus jeruk saat Nora berusaha meletakkan minuman wanita itu di atas meja. “Ma, maafkan aku, Bibi ....” Nora menunduk takut, tubuhnya gemetar. “Inilah sebabnya kami tidak bisa membiarkanmu tinggal bersama wanita pembawa siall itu! Lihat, kau bahkan tidak bisa melakukan pekerjaanmu dengan benar! Wanita rendahann itu sungguh memberimu pengaruh yang sangat buruk!” bentak Mathilde, wajahnya merah padam karena marah. Mendengar ibunya dihina, Nora seketika mendongak, membalas tatapan Mathilde tanpa takut. Melihat Nora berani melawannya membuat Mathilde semakin marah. “Kau! Beraninya kau membalas tatapanku!” Bersamaan dengan itu,