*** Cukup lama Emely menangis sesenggukan dalam pelukan Ayahnya. Sementara Erlan tak sedikitpun dia mengurai pelukannya dari tubuh mungil sang putri. Merasakan getaran di bahu anak itu membuat dadanya semakin sesak. Selama ini Emely telah menanggung penderitaan yang tidak seharusnya. Itulah yang membuat Erlan tidak habis pikir. 'Aku tahu ini adalah kesalahanku. Tapi kenapa harus putriku yang menanggungnya. Kenapa bukan aku saja?' monolog Erlan dalam hati yang ditujukan kepada Sang Pencipta. Katakanlah saat ini dia sedang kalut, rapuh dan terluka hatinya. Melihat kondisi putrinya seperti ini benar-benar membuat perasaan Erlan hancur berkeping-keping. Hingga tanpa disadari, dia mulai menyalahkan Tuhan atas takdir yang menimpa putrinya. Ini benar-benar tidak adil menurut Erlan. Putrinya