63. Rencana Dipta

2139 Kata

Aku sudah mulai masuk kuliah. Hari-hari kusibukkan dengan aktivitas di kampus, juga mengurus suami yang akhir-akhir ini sedang sangat manja. Dia bersikap begitu barangkali untuk menumpahkan seluruh rasa lelahnya setelah seharian bekerja. Aku dan Mas Dipta mulai sepenuhnya sadar dan mengambil hikmah dari keguguran yang kualami beberapa waktu lalu. Anggap saja Tuhan masih ingin memberi waktu untuk kami berdua menikmati masa-masa pengantin baru yang bebas dari anak. Masa-masa yang kebanyakan diisi dengan romantisme dan mungkin cek-cok kecil yang justru membuat rasa cinta kami jadi semakin kuat. Kami juga terus belajar saling memahami karakter masing-masing, serta menerima kekurangan yang orang lain tidak perlu tahu. Aku sangat bersyukur memiliki suami seperti Mas Dipta. Bicara manusia ten

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN