72. Si Kembar

2116 Kata

Back to Karin’s POV Aku hanya terus tersenyum melihat Mas Dipta dari tadi tampak sibuk dengan kedua anak kami. Meski mereka belum memberi respon yang begitu kentara, tetapi Mas Dipta tampaknya tidak peduli dengan itu. Dia bahkan sepertinya tidak sadar kalau dari tadi kuperhatikan dari kejauhan. Ngomong-ngomong, aku sangat bersyukur karena fisikku cepat pulih dari operasi. Aku tidak harus merepotkan orang-orang di sekitarku terus menerus. Minimal, urusan pribadi aku sudah bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Mengenai merawat Si Kembar, sejauh ini aku baik-baik saja. Aku tidak merasa tertekan, meski di sisi lain kekhawatiran tentang baby blues itu tetap ada. Tak lama setelah aku melahirkan, aku pernah bertanya pada Ara yang kebetulan diajak ke Jakarta untuk menjenguk Pap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN