Mata Syakira tak bisa lepas dari sosok lelaki di meja sebelah—Angkasa, yang duduk berhadapan dengan Renita. Malam itu, penampilan Renita tampak anggun dengan dress hitam dan lipstik merah yang mencolok. Renita juga tampak tertawa lepas dan beberapa kali tangannya menyentuh lengan tangan Angkasa. Dan entah kenapa, meski senyum Renita terlihat tulus, Syakira merasa jika senyum itu sedang dibuat-buat. Pandangan Syakira turun ke pangkuannya. "Apa ini semua kebetulan? Kayaknya ggak mungkin. Tempat ini kan bukan tempat umum yang murah Ini pasti rencana Bang Damian dan Kak Renita." Damian yang duduk di hadapannya pura-pura tidak sadar dengan perubahan expresi Syakira. Dia masih saja sibuk menjelaskan tentang struktur perusahaan, sambil sesekali menyelipkan pujian lembut untuk kerja keras Syakir