Mobil Angkasa berhenti mulus di basement apartemennya. Mereka turun tanpa banyak bicara, tapi udara di antara mereka terasa penuh ketegangan samar yang menggoda. Syakira mengikuti Angkasa menaiki lift, jari-jarinya memainkan tali tas selempangnya sambil sesekali mencuri pandang ke arah pria itu.
Begitu pintu apartemen terbuka, Angkasa melangkah masuk lebih dulu dan menyalakan lampu. "Aku cuma butuh lima menit buat ganti baju," ucapnya lalu berjalan ke dalam kamar.
Angkasa berjalan ke arah almari di sudut ruangan. Dia melepas jaket dan kaos yang menempel di tubuhnya, hingga terpampanglah punggung bidang dan otot-ototnya yang terlatih. Hal itu membuat Syakira yang baru saja menyusul maduk ke dalam kamar berdiri membeku, napasnya tersendat sesaat. Matanya tanpa sadar mengamati tiap inci tu
