Sore itu, Syakira duduk di kafe kecil dekat kampus dengan wajah berseri-seri. Kedua kakinya diayun pelan di bawah kursi, bibirnya tersenyum sendiri sambil sesekali mengecek layar ponsel. Segelas es cokelat favoritnya sudah setengah habis, tapi matanya justru sibuk menatap ke arah jalan. "Asik besok libur, nanti aku mau nonton film bareng sama Abang ah di apartemen, kan tadi Papa bilang kalau aku boleh pulang telat asal barengan sama Abang," batinnya berbunga-bunga. "Film apa, ya?" lanjutnya menarik satu sudut bibirnya sambil berpikir. "Horor aja deh, biar nanti bisa peluk-peluk Abang pas aku ketakutan." Begitu mobil Angkasa terlihat melambat di depan kafe, Syakira sontak berdiri dan tanpa pikir panjang, ia berlari kecil keluar, membuka pintu penumpang, dan masuk ke dalam mobil dengan s