Kecewa dan sedih yang berlebihan memang tidak lah baik. Semua takdir yang diberikan oleh Tuhan kepadanya dan kepada Esther akan Raka terima dengan baik. Mungkin mereka memang tidak berjodoh, sehingga Tuhan memisahkan mereka dengan cara yang seperti ini. Tak ada lagi yang bisa Raka harapkan dari Esther. Wanita itu lebih memilih tidur panjang, dari pada bangun dan menemui Raka untuk menepati janji- janjinya. Semalam, Esther hanya menggerakkan jari- jarinya sebentar saja. Setelah itu, ia kembali tertidur dengan nyenyak tanpa ada gerakan lagi. Kecewa? Tentu saja. Padahal Raka sudah sangat senang dan bersemangat. “Semakin kamu murung, semakin kuat pula keinginan Mami buat nikahin kamu minggu depan,” ujar Ratna─ Mami Raka, sambil meletakkan teh hangat di meja samping anaknya. Saat ini Raka