Bobby tersenyum simpul. Sesakit- sakitnya dia, dia tidak pernah berpikiran untuk menghancurkan pernikahan orang lain. Terlebih orang itu adalah orang yang sangat Bobby sayang. Memang berat untuknya menjalani ini, tapi bukankah ini semua sudah menjadi takdir yang kuasa? Ia tidak bisa berbuat apa- apa selain menerimanya dengan lapang d**a, karena titik tertinggi mencintai adalah mengikhlaskan. Selama Viona bahagia bersama Raka, Bobby akan baik- baik saja. “Lo dikhianati sama dia, Bob! Jangan diam aja. Gue bantu lo buat balas dendam.” Terdengar sangat memaksa memang, tapi Bobby tetap teguh pada pendiriannya. “Gue nggak mau ganggu dia, dan gue juga nggak bakal biarin lo ganggu dia.” Bobby berucap dengan tegas sambil menekankan setiap kata- katanya. Membuat Niki langsung berdecak kesal. “