Zola tahu jika situasi di perusahaan Evan semakin meruncing. Hanya tinggal menunggu waktu saja hingga akhirnya bangkrut dan benar-benar bubar. Maka dia terus mengirim email pada Tama, memaksanya untuk menerima bantuan darinya. "Ayolah, Tama! Katakan pada Evan jika ini mendesak!" gumam Zola menggigit kukunya dengan tidak sabar menunggu jawaban email dari asisten suaminya itu. Dan selain itu, Zola pun gelisah menunggu kabar dari Danar. Dia bilang akan memberitahu waktu pertemuan mereka selanjutnya. Zola menyanggupinya karena Danar bilang akan memberitahu penyebab kekacauan di perusahaan Evan. Zola melonjak kaget ketika ponselnya berdering di dekatnya, ketika dilihatnya nomor baru Danar yang tertera di sana, wajahnya pun cerah seketika. "Halo, Danar!" ucapnya antusias. "Hoho! Nona Zola