Besoknya Zola melepas keberangkatan Evan sampai ke teras, dengan masih mengenakan gamis tidurnya, dia tersenyum dan melambai pada mobil suaminya yang bergerak keluar dari gerbang. Dan begitu mobil itu benar-benar keluar dari halaman rumah mereka, Zola segera masuk ke rumah dan kembali ke kamar. Memeriksa email dari Tama, dia bilang akan mengirimkan nomor rekening untuk pengiriman uang itu. Meski Zola ragu dan bingung, bagaimana caranya mengirimkan uang dalam jumlah besar tanpa ketahuan. "Astaghfirullah! Kok nggak kepikiran itu bagaimana?" keluh Zola mengusap wajahnya. Untuk beberapa saat lamanya, wanita itu hanya duduk diam di depan laptopnya dan berpikir keras. "Entahlah! Aku pusing!" hembusnya jengah. Satu-satunya cara mungkin berbicara dengan Tama sendiri, meski itu sangat beresi