“Jadi girls … yang namanya Rani tuh yang mana?!”
Nyatanya bukan hanya Nino saja yang terkejut melihat kelakuan Argan yang random itu. Namun tentu saja seluruh siswi yang ada di meja itu pun terkejut. Bahkan sampai ada yang ingin memakan batagornya, namun tak jadi setelah melihat kemunculan Argan yang tiba- tiba itu. Gerombolan siswi itu tak dapat menyembunyikan keterkejutannya ketika menatap seorang siswa yang asing di mata mereka itu secara mendadak berdiri begitu saja di hadapan meja mereka.
Melihat reaksi semua siswi di meja itu membuat Nino sontak menepuk jidatnya. Ia mengumpat pelan.
“Anjir si Argan mau ngapain sih sok kenal sok dekat gitu ke cewek- cewek itu?!” umpatnya dengan suara lirih. Ia menggelengkan kepalanya sembari memandang Argan yang kini justru menyengir aneh.
Argan
