80- Debaran dan Pertanyaan Menohok

1097 Kata

Nino dengan percaya dirinya malah mengulurkan tangannya di depan Rani. Lalu tersenyum lebar pada gadis itu. "Aku pikir kamu ingin tahu namaku," sambungnya lagi. Nino melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya itu. Waktu sudah berlalu setengah jam lamanya, dan artinya ia tak banyak waktu lagi. Namun Rani tetap tak dapat ia ambil hatinya. Rani menganga melihat tangan Nino yang terulur di depan wajahnya itu. Lalu tanpa mengucapkan kalimat apapun lagi, gadis itu tergelak. Tawanya menggelegar di ruang perpustakaan yang seharusnya tenang dan damai itu. Iya, Rani tertawa melihat tingkah Nino yang random itu. Dan itu merupakan tawa pertama Rani setelah kepergian Arina minggu lalu. "Eh?" Nino menatap Rani yang masih tertawa itu. Ia kini kebingungan di tempatnya dan menarik kembali ul

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN