Argan dan Nino segera mengadakan meeting setelah seharian tak menemukan clue atau petunjuk akan kematian Arina itu. Kedua pemuda itu tak tanggung- tanggung dan mulai menggambar di papan tulis yang sengaja mereka beli ketika membentuk markas itu. "Nah, jadi kita mulai dari kejadian kronologi awalnya, ya," ucap Argan yang kini berdiri di samping papan tulis itu. Ia segera mengarahkan spidol hitam ke papan tulis putih itu. Argan mulai menulis nama Arina kemudian mulai menggambar gambar seorang gadis, yang tampak tak seperti manusia pada umumnya itu. Pasalnya gambar yang dibuat Argan itu bahkan tak seperti manusia pada umumnya. Bagi Nino gambar Argan tak sebagus gambar miliknya. "Itu siapa? Arina?" Nino segera menunjuk gambar yang dibuat oleh Argan itu. Ia bertanya dengan nada meledeknya.