WINTER-08: IN EVERY PULSE, TO THE BONE

2064 Kata

London, awal bulan ketiga housemanship training. “Halo?” “Hey, boo.” “Ada apa nelpon?” “Kok gitu ngomong sama aku?” “Ya kan ini bukan waktunya kamu nelpon.” “Kita udah sebulan ga telponan kalau kamu lupa.” Terdengar kekehan sinis di ujung panggilan. “Oke. Aku yang salah!” “Ngga. Kamu ga salah. Aku yang salah. Maafin aku ya, boo?” “Kenapa kamu minta maaf?” “Apapun alasannya, aku minta maaf.” “Jadi, kamu minta maaf sementara kamu ga tau salah kamu apa?” “Aku ga bilang ga tau. Salahku banyak. Aku tau, makanya aku minta maaf.” “Oh ya?” Irgi menggenggam tepi meja telpon, menutup matanya, bernapas dalam, berusaha keras menghentikan kegusarannya. “I miss you, boo.” “Apa yang kamu kangenin dari aku?” “Semua!” “Dan selama sebulan aku malas ngubungin kamu, kamu diam aja, itu namany

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN