Hujan salju mulai turun saat Irgi meninggalkan rumah sakit, dan kini semakin lebat. Hanya sekitar 30 menit yang dibutuhkan dari St. Thomas’ Hospital ke kediamannya di Marylebone. Namun kali ini, rasanya jarak itu terlampau jauh. Pikirannya kalut mendengar kabar yang sang adik utarakan. Dirga belum memberi tau detailnya, hanya sebatas ada masalah yang dibuat salah satu keluarga terdekat mereka dan akhirnya ikut menyeret Anggara. Yang Irgi khawatirkan, keadaan di Jakarta jauh lebih buruk dari yang ia kira.
“Assalammu’alaikum,” ucap Irgi seraya membuka pintu rumah.
“Wa’alaikumsalam,” jawab Dirga dan Borne. Keempat penghuni lainnya tengah berkumpul dining area.
Irgi gegas melepas semua perlengkapan musim dinginnya. Ia menggantung coat, syal dan beanie-nya di foyer baru kemudian beranjak ke
