WINTER-14: SESEORANG YANG DIBUTUHKAN

2244 Kata

Irgi mematung di depan komputernya. Layar itu penuh dengan penampakan surel pribadinya, di bagian konsep. Dua puluh, lebih tepatnya. Draft pertama: Boo, aku harus gimana? Draft kedua: Boo, aku kepingin pulang. Draft ketiga: Boo, kamu masih ke rumahku? Gimana kabar Papa, Mama, Nisa dan Hana? Draft keempat: Boo, aku khawatir sama Papa dan Mama. Bisa tolong jaga mereka untuk aku? Draft kelima: I miss you so much. Draft keenam: Apa kamu masih bisa nerima aku? Draft ketujuh: Opa meninggal, boo. Kenapa keadaan keluargaku jadi begini? Draft kedelapan: Ayah jadi Direktur ya, boo? Selamat ya. Dan kalimat-kalimat pendek lainnya yang mengisi draft kesembilan hingga kedua-puluh. Irgi hanya mengetiknya. Lalu tak bisa meneruskan. Pun tak sanggup mengirimnya. Meski di kolom alamat surel penerim

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN