“Bisa-bisanya lo bikin panik Abang sendiri!” omel Firhan lagi pada Hana. Sementara April yang menyimak dari ruang tengah kediaman Pranata hanya tersenyum simpul, tak mengatakan apa-apa. Sedangkan Anggara dan Anggita justru menahan tawa. “Biarin! Biar pulang!” ujar Hana, sengak. “Lagian gue diajarin Bang Dirga! Gue kan cuma ngikutin aja.” “Nanti kalau Bang Irgi ngamuk, gue ga ikut-ikutan.” “Bang Firhan diam aja, gue yang jawab. Tenang! Yang penting jangan bilang Bang Irgi kalau ini idenya Bang Dirga dan kita yang eksekusi.” Anggara makin ngakak. Firhan mendengkus, lalu beringsut mendekati Anggita. “Ma, Firhan makan ya?” “Makanlah, Nak.” “Mama Papa ga makan?” “Ayo, Papa juga lapar.” Tadi, saat sarapan bersama, April bilang ia akan ke rumah Irgi sepulang praktek. Ia lalu meminta Firha