Eps. 115 Pertemuan Tak Terduga

1403 Kata

Pagi itu terasa hangat, burung-burung berkicau di kejauhan, sementara embun masih menempel di dedaunan. Devan berdiri dengan penuh semangat, rapi mengenakan kemeja putih dan celana hitam, wajahnya memancarkan tekad. Pria yang menolongnya, Budi, memandang dengan campuran ragu dan kagum. “Pak Devan, apa benar sudah waktunya? Bahu Anda memang pulih, tapi perjalanan pulang bisa saja berat,” ucap Budi, nada suaranya penuh khawatir. Devan tersenyum tenang, meski sorot matanya menyiratkan kerinduan yang mendalam. “Aku sudah terlalu lama jauh, Bud. Istriku pasti menunggu. Dua bulan lebih aku di sini… aku tidak tahu apa yang ia rasakan. Aku harus kembali, aku harus ada untuknya.” Budi terdiam, hatinya ikut tersentuh oleh ketulusan lelaki itu. Sejak pertama kali ditemukan terluka parah di tepi su

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN