Lyla hanya bisa menggigit bibir, menahan gejolak protes yang sudah mengganas di dalam dadanya. Namun, apa yang bisa dia lakukan? Statusnya hanya istri siri, tanpa ikatan hukum yang kuat, tanpa pengakuan resmi. Ia tahu, kapan saja Devan bisa menalaknya dengan mudah, meninggalkannya begitu saja tanpa ada yang membela. Kenyataan itu membuat lidahnya kelu, meski hatinya menjerit. Ia menunduk, menatap ujung sepatunya dengan pandangan kosong. Di tempat umum seperti ini, apalagi di hadapan tatapan orang-orang yang lalu-lalang, ia tak punya ruang untuk berdebat, tak ada hak untuk menuntut. 'Selalu aku yang harus diam, selalu aku yang harus mengalah,' batinnya pedih. Dadanya sesak oleh rasa iri yang membakar. Kenapa Rhea selalu jadi yang utama? Kenapa wanita itu yang selalu diprioritaskan, seme