Setelah acara lamaran Novian secara dadakan itu, hari - hari Daniella berjalan seperti biasanya. Tetapi Daniella belum bisa melupakan perilaku Riska kepadanya yang menjebaknya tanpa tahu hati nurani Daniella yang paling dalam. Riska seolah menganggap Daniella layaknya barang yang bisa dimanfaatkan kapan pun ia mau. Dan hari itu adalah puncaknya, membuat Daniella geram sendiri setiap mengingat suara Riska yang mengatakan dia sedang diikuti seorang pria. Nyatanya dia hanya ingin menjebak Daniella! Sungguh seorang sahabat yang kejam.
Hari ini setelah beberapa minggu berlalu sejak peristiwa diulangnya kejadian malam itu, Daniella bertekad untuk menghubungi Riska dan memintanya untuk meminta maaf padanya. Itung - itung sebagai niat baik Riska, jika ia masih mau menjadi sahabat Daniella. Namun
