“Kenapa Mas sangat gelisah? Dari tadi, Mas enggak tidur, ya?” Embun menatap serius sang suami yang tengah menimang Azki sambil mondar-mandir pelan di hadapannya. Edward terkesiap, tak menyangka Embun akan terbangun meski ia telah berhasil membuat Azki tak menangis. Wanitanya itu berangsur menyingkirkan selimut yang juga sengaja Edward selimutkan rapat agar tidur Embun lebih nyeyak. Apalagi semenjak melahirkan, porsi tidur Embun menjadi semakin sedikit dikarenakan Azki kerap bangun, dan tak jarang membuat Embun terjaga hingga pagi. “Mas nyelimutin aku serapat tadi, padahal aku sengaja enggak selimutan biar enggak kebablasan.” Sebelum benar-benar beranjak, terlebih dulu Embun mengikat tuntas rambutnya dalam cepolan tinggi. “Mas?” panggil Embun sengaja menagih balasan Edward. “I-iya. Me