2

1465 Kata
Calista sedang dalam perjalanan menuju kantor Adam yang berada di Italia. Setelah tadi Adam menelpon untuk meminta bantuannya Calista akhirnya mengiyakan permintaan Adam. Sebenarnya Calista ingin menolak permintaan Adam karena ia merasa tak percaya diri untuk melakukan Photoshop seperti model di luar sana. Tapi mendengar Adam begitu memohon bantuannya maka mau tak mau Calista menuruti kemauan Adam. Tapi sebelum pergi ke kantor Adam Calsita sempat pergi makan siang terlebih dahulu di restoran dekat hotelnya. Karena sedari pagi ia tak memakan makanan apapun. Ia hanya meminum kopi untuk sarapannya. Taxi yang membawanya berhenti di depan kantor Adam. Setelah membayar biaya taxi Calista berjalan masuk ke kantor Adam. Setelah memberi tahu kedatangannya kepada pegawai Adam akhirnya pegawai itu mengantarkan Calista untuk bertemu dengan Adam. "Calista makasih ya kamu mau bantuin aku. Aku benar-benar gak tahu mau minta bantuan siapa lagi. Karena semua persiapannya udah siap tinggal foto aja. Soalnya ini juga udah deadline harus hari ini selesai. Dan ketika aku bingung aku cuma teringat sama kamu," kata Adam sangat berterima kasih. "Tapi Dam apa kamu yakin memilih aku. Tubuh aku gak kayak model Italia yang seksi. Dan apakah aku layak memakai pakaian terbaru dari perusahaan kamu?" tanya Calista yang terdengar sangat ragu. "Udah kamu gak usah khawatir. Kamu tuh cantik banget Cal. Dan aku yakin pakaian yang akan menjadi new brand perusaahan aku akan cocok di tubuh kamu," jawab Adam menyakinkan. "Ok deh aku coba. Tapi jika nanti hasilnya gak bagus maaf ya." Calista tampak tak yakin untuk melakukan hal ini. "Aku yakin hasilnya pasti akan bagus. Sekarang kamu ke ruang make up aja dan bersiap-siap," kata Adam kembali menyemangati Calista. Akhirnya Calista pun mengikuti kemauan Adam. Adam membawa Calista untuk ke ruang make up. Di sana sudah ada make up artists yang siap untuk memake over Calista. Hampir satu jam lamanya make up artis itu mengubah penampilan Calista agar sesuai dengan tema yang diinginkan oleh perusahaan milik Adam. Tema pertama adalah pakaian wanita karier yang dinamis dan elegan. Dan Calista pun sudah selesai di make up oleh make up artis itu. "Woww you look awesome. You look supermodel," puji make up artis itu ketika melihat hasil riasannya. Calista pun juga tak menyangka dengan hasil riasan yang dilakukan oleh make up artis itu. Ia terlihat fresh tapi juga elegan. Walaupun Setiap hari ia ke kantor, Calista selalu memoles wajah cantiknya dengan make up yang sangat sederhana. Karena memang Calista sendiri gak begitu suka memoles wajhnya dengan hal-hal yang berbau make up. Tapi melihat hasil riasan itu membuat Calista seakan tak mengenal dirinya sendiri. "Thank you," balas Calista sambil tersenyum ke arah make up artis itu. Calista pun dibantu oleh pegawainya Adam untuk mengganti bajunya dengan baju yang sudah disiapkan. Sementara itu diluar ada tampak sedang sibuk mengecek semua hal yang berhubungan dengan pemotretan hati ini. Ketika Adam sedang sibuk melihat kesiapan pemotretan hari ini tiba-tiba dari arah ruang make up ia melihat Calista keluar dengan pakaian kerja yang menjadi salah satu pakaian terbaru di perusahannya. Dan lagi-lagi ia dibuat takjub dengan penampilan Calista. Calista benar-benar cocok dengan baju miliknya. Dan Calista juga terlihat sangat cantik. Adam pun berjalan ke arah Calista untuk melihat Calista lebih dekat lagi. "Calista kamu benar-benar sangat cantik. Dan baju ini benar-benar cocok di tubuh kamu. Aku gak salah meminta kamu untuk menggantikan model yang tidak bisa datang hari ini," puji Adam ketika melihat penampilan Calista. "Jangan berlebihan deh. Ini karena make up artis kamu yang jago banget mengubah wajah aku yang biasa aja jadi luar biasa banget. Apalagi ditambah dengan baju kamu yang memang sangat baik. Aku yakin nanti ketika baju itu di jual di pasaran akan laku keras. Aku aja yang biasanya pakai baju kantor kayak gini aja merasa nyaman banget pakainya. Dan nanti ketika udah launching aku pasti akan jadi pelanggan setia buat semua produk yang kamu jual,"kata Calista yang terlihat bersemangat. "Kalau kamu suka baju-baju dari perusahaan aku maka aku akan kasih semuanya buat kamu. Hitung-hitung sebagai ucapan terima kasih aku buat kamu," kata Adam dengan senyum yang tak hilang dari wajah tampannya. "Wah yang benar nih Dam. Kalau gitu boleh deh. Kan lumayan aku gak usah beli baju lagi," jawab Calista dengan cengengesan. "Masak CEO Ferdinant Company gak bisa beli baju-baju kayak gini. Kamu tuh terlalu pelit buat diri kamu sendiri Cal," sindir Adam pada Calista. "Kamu gak tahu aja Dam sifat cewek kan sukanya sama barang-barang yang gratisan dan diskon. Walaupun secara finansial aku mampu membeli barang-barang branded kayak gitu tapi tetap aja aku kurang suka dengan barang-barang seperti itu. Bagi aku kalau pakaian itu nyaman dipakai maka aku akan beli. Bagi aku mau barang itu murah sekalipun kalau yang memakai barang itu bisa menjadikan mahal maka itu baru dinamakan berhasil membuat trend baru. Dan aku suka melakukan hal seperti itu," jawab Calista santai. Adam jadi ikut tertawa melihat gaya Calista yang benar-benar santai. Orang-orang tak menyangka jika Calista adalah seorang CEO di perusahaan yang sedang berkembang. Mereka pikir Calista pasti hanya seorang gadis biasa yang sedang berlibur. Setelah itu dari siang hingga malam Calista benar-benar menjadi model sehari untuk pemotretan produk terbaru milik perusahaan Adam. Baju-baju berikutnya bertema casual dan ada juga tema gaun malam yang bisa dipakai untuk acara pesta. "Calista sekali lagi makasih ya seharian ini kamu sudah bantu aku. Kalau kamu gak bantuin aku hari ini aku gak tahu harus gimana lagi. Jadi sebagai ucapan terima kasih aku akan mentraktir kamu makan malam sepuasnya. Jika perlu kamu boleh pilih restoran mahal yang ada di Italia," kata Adam dengan sungguh-sungguh. "Hmmm sepertinya tawaran yang menarik. Kamu yakin mau traktir aku di restoran yang mahal? Kamu tahu kan aku makannya banyak banget?" tanya Calista dengan pandangan menggoda. "Kamu tenang aja sebanyak apapun kamu makan aku masih sanggup bayarin. Jadi kamu pilih aja mau makan dimana. Aku akan traktir kamu disana," kata Adam dengan penuh kesungguhan. "Aku gak butuh restoran mahal kok. Disini ada restoran Indonesia gak? Gimana kalau kita makan makanan Indonesia. Udah beberapa hari aku gak makan nasi dan makan makanan Indonesia jadi kangen deh. Jadi kita makan malam makanan Indonesia aja," jawab Calista atas pertanyaan Adam. Adam hanya bisa tersenyum mendengar jawaban dari Calista. Ia benar-benar suka dengan sikap yang ditunjukkan oleh Calista. Costa benar-benar berbeda dengan wanita yang pernah Adam temui sebelumnya. Walaupun Calista adalah wanita yang sukses dan kaya tapi ia tak pernah merasa malu untuk makan di tempat biasa bukan di tempat yang mewah. Selain itu gaya hidup Calista benar-benar tak sama seperti orang kaya pada umunya. Dan itu membuat Adam semakin tertarik kepada Calista. Apakah Calista masih menyimpan perasaan kepadanya? Karena jujur ia juga mulai menyukai wanita yang ada di depannya ini. Sementara itu di tempat lain Roberto Lewinsky masih berada di ruang perawatan sang cucu Darrell Lewinsky. Sudah beberapa jam sejak Darrell di operasi dan ia belum juga sadarkan. Menurut dokter Darrell membutuhkan waktu sampai ia benar-benar bisa sadar kembali. Dan dokter bilang sejauh ini keadaan Darrell sudah stabil. Tapi dokter akan terus memantau keadaan Darrell pasca operasi agar bisa lebih tahu keadaan Darrell secara menyeluruh. Jadi Roberto pun masih setia berada di ruang perawatan sang cucu hingga menunggu sang cucu sadar. "Tuan Roberto ini saya bawakan teh hangat dan roti. Dari tadi tuan belum makan apa-apa," kata Danny menyerahkan teh hangat untuk Roberto. "Terima kasih Danny. Saya tidak berpikir soal makan ataupun minum karena terlalu khawatir dengan keadaan Darrell. Dari dulu saya tidak pernah bisa memberikan kenyamanan untuk hidupnya. Tapi sekarang saya ingin menebus semuanya dengan memberikan yang seharusnya Darrell dapat. Danny apa kamu sudah tahu siapa yang membuat Darrell menjadi seperti ini?" tanya Roberto kepada Danny. "Ya tuan saya sudah tahu siapa yang melakukan ini kepada tuan Darrell. Yang melakukan ini adalah pak Dewangga yang merupakan manager keuangan yang di pecat oleh tuan Darrell beberapa waktu yang lalu akibat menyelewengkan dana perusahaan," kata Danny menjelaskan. "Danny kamu pastikan dia mendapatkan hukuman yang setimpal," perintah Roberto. "Baik tuan. Saya akan meminta pengacara keluarga Lewinsky mengurus semuanya. Dan saya akan terus mengabari perkembangan kasus ini kepada tuan Roberto," jawab Danny mengerti. Roberto pun mengangguk dan mempercayakan semuanya kepada Danny. Ia percaya Danny bisa melakukan apa yang ia perintahkan. Ketika Roberto dan Danny berbicara tiba-tiba mereka melihat Darrell mulai sadarkan diri. "Darrell kamu sudah sadar?" Roberto terlihat kaget ketika melihat Darrell telah sadar. Darrell sendiri masih mencoba untuk memulihkan keadaanya. Karena kesadarannya belum sepenuhnya pulih. "Danny cepat panggil dokter. Katakan jika Darrell sudah sadar," pinta Roberto. Danny pun tanpa pikir panjang langsung memanggil dokter untuk melihat keadaan Darrell. Dan berharap keadaannya baik-baik saja. Wah Adam mulai suka sama Calista? Kira-kira respon Calista gimana ya? See you next chapter Jangan lupa kasih lovenya ya biar semangat update setiap harinya... Happy reading.....
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN