"JANGAN biarin dia tau ini dari orang lain, aku pikir kamu ngerti apa yang aku maksud." Setelah mengatakan itu, Wanda bangkit berdiri dengan anggun. Melenggang pergi keluar dari ruangan Arka. Tiba diambang pintu, wanita itu berhenti dan berbalik. "Aku rasa walau menjadi kekasih kamu adalah sebuah pekerjaan, tapi aku tetep harus bilang ini. Kita putus." Lalu melanjutkan langkah nya meninggalkan Arka yang memutar manik abunya tak perduli. Ruangan mewah itu sunyi sesaat, hanya ada suara deting dari jarum jam dinding yang bersuara. *** "Huaaaa, mama! Papa, ma, papa." Nara menghela nafas, memandang Aska tak berdaya. Dari tadi malam, bocah itu sudah rewel berkata ingin bertemu dengan ayah nya. Bertanya mengapa sang ayah tidak datang dan mengajak nya bermain seperti hari-hari kemarin. Nara