Jihan berusaha tampil dengan pakaian terbaik malam ini, cemas jika keluarga Ruri tidak menyukainya walau sudah pernah bertemu Ka Rosa dan keluarganya, juga sudah kenal lama dengan Pak Ardyan. Ini hanya papahku, bos kamu bukan presiden sayang... jangan gemetar seperti ini dong. Begitulah Ruri tadi berusaha cairkan suasana, Jihan tiba-tiba merasa mulas bukan karena sakit perut. Namun, begitu berhadapan langsung dengan Pak Ardyan yang menyambut mereka hangat. Segalanya jadi lebih mudah dan tidak menakutkan seperti bayangan sebelumnya. Ditambah ada Ka Rosa dan suaminya, menerima Jihan dengan tangan terbuka, pelukan sayang juga rindu. Mereka makan malam di rumah orang tua Ruri. Rumah tiga tingkat bergaya Eropa klasik. Meja makan penuh, anak-anak juga ikut bergabung hanya kurang keha