Nala mengendarai mobil sedan merahnya, hadiah dari Ebas. Mobil itu adalah salah satu bentuk perhatian pria itu yang, menurut Nala, kadang terasa berlebihan. "Seugal-ugalannya pria itu mencintaiku," pikirnya sambil menghela napas. Sesuatu yang tidak pernah dia rasakan selama bersama Angga. Setibanya di mansion, dia melihat mobil Ebas sudah terparkir rapi di garasi. "Yah, dia sudah pulang," dengus Nala, menyadari kemungkinan besar pria matang itu akan mencari gara-gara padanya. Baru saja dia menutup pintu mobil, Ebas sudah berdiri di belakangnya, dengan tangan bersilang di d**a dan ekspresi tenang yang mengintimidasi. "Papi! Cala belanja banyak banget!" teriak Cala riang sambil berlari mendekat. Ebas tersenyum hangat pada putrinya. "Oke, sayang. Masuk dulu ke dalam sama Kak Sari, ya. Pap

