13

1334 Kata

Di mansion, suasana terasa lebih hangat daripada biasanya. Nala duduk di ruang tamu bersama Cala, yang tampak sibuk menggambar di buku gambarnya. Nala memperhatikan gadis kecil itu dengan senyum lembut, sesekali mengomentari gambar Cala yang penuh warna dan cerita. Marni dan Sari melintas, membawa nampan berisi camilan dan teh hangat. Kedua pelayan itu saling bertukar pandang sambil tersenyum kecil. Kehadiran Nala tampaknya memberikan aura baru di rumah ini, sesuatu yang sudah lama hilang sejak kematian istri Ebas. "Miss Nala, ini teh hangatnya," ujar Sari, meletakkan cangkir di meja. "Terima kasih, Sari," jawab Nala sopan, masih tersenyum. Cala tiba-tiba menghentikan kegiatannya dan memandang Nala. "Aunty Nala, kapan-kapan kita jalan-jalan di taman lagi, ya? Tapi kali ini aku mau bawa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN