74

1095 Kata

Rain pikir dirinya yang akan menang. Padahal Rain merasa dirinya yang paling cepat. Tapi, melihat gaya berenang Dika yang seperti lumba -lumba, Rain megakui juga kalau Dika memang layak disebut sebagai pemenang. Dengan begitu, Rain harus legowo mengakui kekalahannya dan bersiap melakukan apa saja layaknya ia memperlakukan Dika seperti majikan. Dika sudah naik ke atas teras belakang kamar dan duduk dipinggiran teras sambil memainkan kedua kakinya ke dalam air kolam. Dika menggapai handuk yang ia sampirkan dikayu yang berfungsi sebagai pagar pembatas. Dika mengelap leuruh tubuhnya yang basah dan trekahir mengusap rambutnya agar tidak lagi basah dan meneteskan air ke tubuhnya. Rain masih terduduk dilantai menatap punggung polos Dika yang begitu lebar dan sangat mengagumkan. Dua tahun seteng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN