73

1137 Kata

Dika membukakan tutup botol minuman itu dan memberikannya pada Rain. "Minumlah. Kamu pasti haus," titah Dika lagi. "Iya." Rain mengangguk dan masih fokus menatap ke arah luar. Dika membuka kaca besar itu dengan cara menggeser. Antara kamar dan kolam ada teras belakang seperti balkon yang bisa dipakai untuk duudk bersantai menikmati kolam berenang privat itu. Sepanjang koridor sayap kiri itu, kira -kira hanya ada sepuluh kamar. Kolam renang sepanjang itu hanya diperuntukkan bagi pemilik kesepuluh kamar. "Mau renang?" tawar Dika menarik tangan Rain dengan lembut untuk berjalan ke arah luar kamar. Teras bagian belakang itu ada kursi santai dan ayunan yang terbuat dari anyaman tali. "Memang boleh?" tanya Rain lagi. "Bolehlah. Mau?" tawar Dika lagi. "Bapak mau juga?" tanya Rain. "Kamu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN