Cukup memakan waktu yang lama juga berada dibengkel motor. Sudah satu jam, motor Rain baru akan dipegang oleh sang mekanik. Berulang kali, Rain melihat ke arah jam yang ada dipergelangan tangannya. "Kenapa? Udah mau kerja?" tanya Dika yang melihat Rain gelisah. Sejak tadi keduanya sudah mulai bicara sepatah dua patah kata sambil bertanya apapun yang ingin diketahui. Walaupun lebih banyak Dika yang aktif bertanya. Rain mengangguk kecil."Iya." "Memang kerjanya setiap hari?" Dika kembal bertanya dan mulai bertanya tentnag urusna pribadi selama ini yang dikerjakan Rain. "Tiap hari. Kan butuh uang untuk makan, bayar kost, bayar kuliah," jelas Rain santai. "NIkah sama saya, biar kamu gak perlu kerja lagi," Dika menatap Rain dengan lekat. Rain sempat terpesona kembali dengan tatapan Dika