61

1081 Kata

Lulu memutar kedua bola matanya dengan malas, sat suaminya menatap dirinya dengan lekat. "Ngapain juga ngurusin dia. Mau dateng atau gak dateng. Lulu gak peduli!" jawab Lulu begitu ketus. "Sayang ... Kamu masih menyimpan kesal kan? Jujur sama Mas ..." titah Ariel pada istrinya. Ariel merangkul istrinya dan ikut mengusap lembut perut yang mulai tumbuh seorang janin didalamnya. Lulu menarik napas dalam. Sentuhan suami itu memang sangat dahsayat sekal manfaatnya. Lulu langsung bisa meredam emosinya dan merasakan kasih sayang yang begitu besar dari sang suami. "Hilangkan rasa kesal dan kecewa kamu itu. Jangan ditunjukkan teutama pada Rain. Kasihan dia. Mungkin dia memang lupa atau tidak sengaja. Bisa saja Afika yang meerengek dan tantrum minta dibelikan es kri. Lalu, Rain panik dan akhiny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN