76

1107 Kata

Rain masih nampak ragu dan perlu waktu lagi untuk mmebiasakan diri berciuman denagn Dika. Dika sangat memahami apa yang saat ini dirasakan Rain. "Mau mandi?" tanya Dika lirih setelah mengecup bibir Rain. Ciuman yang baru saja dilakukan adaalh ciuman biasa tanpa ada nafsu birahi. Dika ingin melakukannya dengan pelan dan tanpa memaksa Rain. Rain mengangguk kecil sambil menarik napas dalam saat Dika mulai bergerak menjauhinya. "Bareng ya?" pinta Dika dengan wajah penuh harap. "Jangan Pak," jawab Rain memohon. "Tapi, saya menang atas lomba tadi. Kamu gak lupa kan?" tanya Dika lagi. Rain mengangguk pasrah. Ide lomba tadi kan memang keinginan Rain. Kalau tiba -tiba, Rain malah kalah dalam lomba itu ma tidak mau Rain harus konsisten dengan ucapannya. Rain harus menerima konsekuensinnya. "M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN