DOL (Bab 11)

1083 Kata
Seusai kebersamaan bersama Naira di atas Roof Top itu, Davis memilih duduk kembali di atas Roof top seorang diri dengan sebuah paket di tangannya ia memikirkan kalimat Naira.  Kalimat mengenai hujan itu membuatnya mengingat sosok Catherine kembali, Cath tidak menyukai hujan. Berbeda dengan dirinya sendiri yang sama-sama sangat menyukai hujan, tetapi semenjak Cath menceritakan mengenai ketidaksukaannya terhadap hujan, Davis sendiri mulai tidak menyukai sosok hujan apalagi hujan turun dikala senja.  Ia menatap langit gelap yang penuh bintang, membayangkan kembali sosok Catherine yang sangat ia cinta. Davis mengucek peluh keringatnya, keringat itu seakan menyatu dengan rintik hujan kembali.  "Hah, mengapa bayangan mu selalu terngiang Cath! " Keluh Davis kembali.  "Kau tak menyukai hujan, apa yang salah dengan hujan? Benar kata Naira, cih!" Ia mendecih kesal jika mengingat kalimat Cath terdahulu, kalimat itu sangat berbeda dengan kalimat yang diberikan oleh Naira.  Davis kembali mengingat masa lalu yang sangat suram bagu dirinya itu, sesuatu kisah yang sangat menyedihkan bagi Davis karena saat itu Davis yang berniat untuk pergi menemui Cath di Amerika. Davis pergi untuk memberikan Cath kejutan karena Cath sedang merayakan hari ulang tahunnya, Davis pun sengaja tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepada Cath melalui panggilan suara ataupun melalui sebuah pesan kepada kekasihnya hingga Cath menduga jika Davis memang sedang merasa lupa akan hari bahagia dirinya.  Saat itu Davis berjalan dengan langkah yang tergesa-gesa, ia merasa takut jika Cath menunggu nya lama. Ia merasa jika kekasihnya itu sedang menunggu kejutan dari dirinya, Davis berjalan tanpa henti membawa sejuta cinta untuk Cath. Tak hanya itu Davis pun membawa satu buah cincin berlian dengan harga yang sangat mahal, Davis berniat akan melamar Cath dan mengenalkan Cath kepada Dave dan Andini.  Sampailah Davis di hadapan kamar milik Cath, ia sendiri memiliki kartu Akses untuk dapat masuk kedalam kamar Apartemen itu.  Saat ia masuk suara desahan penuh kenikmatan itu terdengar lantang di telinga Davis, Davis berjalan tanpa suara menuju suara desahan itu. Bagai dalam mimpi Davis melihat dengan matanya sendiri mengenai persetubuhan Cath dan seorang lelaki yang sangat dikenal olehnya, Davis sendiri datang untuk memberikan kejutan namun, tak disangka ia malah mendapatkan sebuah kejutan itu.  Mungkin jika Davis tidak melihat dengan matanya sendiri, ia tidak akan mudah percaya. Namun apalah daya, Davis yang masih berdiri dan menatap ke arah Cath itu menyaksikan permainan hangat kekasih tercintanya bersama seorang sahabat yang sangat disayangi olehnya itu.  "Mmpphhhh, Again Baby.. Ouch!!! yes! " Ucap Catherine.  Davis menatap dengan tatapan lemah, ia tak mau mengganggu aktifitas itu. Cath sadar akan kehadiran seseorang yang sedang memperhatikan dirinya itu, ia terkejut jika seorang ATM berjalan baginya sedang memperhatikan dirinya bertelanjang bersama sahabatnya sendiri.  "Baby, " Wajahnya terlihat memerah, Davis tak ingin berkata-kata bahkan ia tak ingin memukul wajah Jose. Ia menyimpan cincin berlian tersebut dan kembali meninggalkan Cath, Cath berlari mengejar Davis. Davis menghentikan Langkah Cath, "Kau w************n!! " Ucap Davis dengan nada yang sangat sarkas, "Kau melebihi Sampah! " Lanjutnya kembali mengumpat ringan Catherine.  Sebenarnya Davis ingin sekali marah dan memukul Cath ataupun Jose. Namun Davis mengurungkan niatnya, ia kembali berjalan dan mengambil langkah lebih cepat.  Ia masuk kedalam mobilnya, duduk di hadapan kemudi lalu membanting kan pintu mobil dengan sangat keras. Ia tak percaya dengan apa yang di lakukan Cath, selama 3 tahun ia bersama dan menjalin hubungan bersama wanita yang sangat ia cintai itu. Lalu, hubungan mereka hancur karena dirinya terlihat begitu menikmati permainan yang diberikan oleh Jose.  Bahkan mimpi untuk menikah dengan Cath selalu saja terngiang dibenaknya, ia merasa tak percaya jika Cath dan Jose bisa melakukan hal sebejat itu. Bukan masalah patah hati dan kecewa karena mengetahui dan melihat sisi gelap itu tetapi, janjinya kepada Andini untuk membawa sosok Cath di hadapannya.  Entah mengapa dulu Davis tak berani menunjukkan Cath kepada Dave, karena Cath sendiri selalu menolak jika Davis ingin mempertemukan dirinya bersama Dave dan Andini. Setelah kejadian itu Davis tak mau lagi menemui Cath, bahkan Davis memblokir semua akses ponsel nya agar Cath tidak dapat menghubungi dirinya, Joe sempat berucap bahwa Cath memintanya untuk mengajak Davis bertemu dengannya namun Davis menolak dan beberapa bulan ke depan Cath menikah dengan Jose.  Davis merasakan kegalauan kembali saat dirinya mencari tahu keadaan Cath, Catherine sudah memiliki seorang anak hasil dari pernikahannya bersama Jose dan anak itu mirip diberi nama David. Entah apapun alasannya, nama anaknya sangat mirip dengan Davis.  Dan kini, Davis ingin sekali berusaha melupakan Catherine. Ia menyadari sesuatu hal yang dapat membuatnya lupa kepada Cath, yaitu saat dirinya bersama dengan Naira namun, Davis merasa kesal karena ucapan dirinya kepada Naira. Ia sempat berucap tidak akan mencintai Naira, namun saat ini Davis benar-benar merasakan rasa nyaman pada Naira.  Ponsel nya berbunyi nyaring, ia melihat Bryan menghubungi dirinya. Davis pun menerima panggilan tersebut, suara Ryan terdengar sangat lembut ditelinga nya.  "Halo, " Sapa Ryan di sebrang sana.  "Mmmh, Iya Halo, " Sahut Davis.  "Apa benar ini dengan Kak Davis? " Tanya nya.  "Iya, ada apa? " Davis menjawab dengan nada yang sangat ketus, Bryan seakan sedang berpikir. Ia lama sekali menjawab pertanyaan Davis, "Besok aku akan mengajak Naira jalan, maksudku aku akan meminta Naira untuk menemani ku menyelesaikan tugas di luar sekolah"  Davis merasa kebingungan mengapa dengan Ryan yang meminta ijin kepadanya, "maksudmu? " Tanya Davis.  "Kakak kan kakak angkat Naira?, jadi aku sebagai temannya meminta ijin kepada Kakaknya dulu" Jelas nya kepada Davis, Davis mengerutkan dahinya.  "Siapa yang mengatakan hal itu? " Tanya Davis kembali.  "Mmmmh, Temanku Sherin!, ia datang ke rumah Naira, katanya Naira sudah diangkat menjadi anak Tuan Dave" Penjelasan Bryan kembali membuat Davis merasa kesal, namun ia mengerti mengapa orang tua Naira berkata seperti itu.  Memang tidak dapat di pungkiri pernikahan mereka sebenarnya sebuah aib besar, Naira akan merasa malu karena di usianya yang sangat belia, dia harus mengalami pernikahan dan bagi keluarga Davis, juga sebagai Aib besar karena mereka dengan berani menikahkan seorang gadis yang masih berstatus pelajar.  "Halo bagaimana kak? " Tanya Davis.  "Gw sama Naira mau liburan, jadi urus aja tugas lo sendiri"  Tut.. Tut.. Panggilan suara tersebut sengaja di putuskan oleh Davis, Davis menggelengkan kepalanya pelan dan tak lama kemudian ponselnya berdering kembali.  Nomor yang tidak di kenal menghubungi dirinya, Davis tak tahu siapa yang sedang berusaha menghubungi dirinya itu. Ia pun menolak panggilan tersebut, menggeser tombol merah pada ponselnya itu.  Ting, (satu pesan masuk) Davis segera membuka layar kuncinya, lalu ia membaca isi pesan yang dikirim oleh nomor yang tidak dikenal tersebut.  08xxx ~ Hay, Apa kabar? Pasti baik kan. Adikku bercerita, sempat bertemu dengan mu. Aku harap kau sudah melupakan semua kesalahanku, dan aku harap kau hidup di dalam kebahagiaan. Tertanda, Cath Love.  "Tidak!, " Davis merasa kesal dan jika dirinya merasa kesal dengan keadaan nya kini, hanya Naira lah yang mampu mengobati. Davis pun memilih meninggalkan isi pesan tersebut tanpa membalasnya, ia memilih pergi menemui istrinya di kamar. 
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN