Sesampainya di Sebuah Lobby Apartemen, Naira kembali menatap takjub. Keindahan gedung ini membuat Naira menggelengkan kepalanya berkali-kali, "Hey, gak usah kampungan. Jangan malu-maluin gw! " Tegur Davis membuat Naira segera menutup bibirnya yang menganga menggunakan kedua tangannya. Pintu mobil Mewah itu pun terbuka, seluruh karyawan yang bekerja di dalam Apartemen tersebut segera berjajar dan menyambut kedatangan Davis dengan ramah. Dalam hati Naira bergumam, "Siapa sih Davis? Kayanya semua menghormati dia, jangankan menghormati orangnya. Langkahnya saja di berikan tundukkan kepala, Hmmm" Naira begitu merasa aneh dengan sikap semua karyawan di sana. Yups,, Davis memang pewaris tunggal kekayaan Tuan Dave, Apartemen megah berlantai 15 ini memang milik Davis sendiri. Semua hanya dapa