"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri begitu? Habis m***m ya sama Mas pacar?" tanya Irsyad melihat Annisa kembali ke pesawat sedangkan dia sibuk dengan lembaran kertas yang harus diisi. Annisa mendelik, mendekati Irsyad, memukul dengan keras pundak pria itu. "Enak aja. Mas kalo ngomong jangan asal deh. Bikin mood bahagia langsung rusak deh. Kalo ngiri tuh bilang aja!" Annisa sewot pada Irsyad. "Eh, maaf ya aku enggak iri, tapi ngerasa enggak adil aja gitu. Kamu bisa mesra-mesraan sama Mas pacar sedangkan aku cuma bisa gigit jari, sambil ngisi lembaran yang banyak ini." Irsyad memasang tampang sendu di hadapan Annisa. "Makanya Mas cari pacar dong. Biar bisa mesra-mesraan sama pacar. Ngerjain apa sih, sini aku bantu." Annisa duduk di sebelah Irsyad, mendekat untuk memperhatikan lembaran