Jelita nampak duduk di atas ranjang dengan punggung yang bersandar di kepala ranjang. Disampingnya terlihat Aira putrinya yang sedang berbaring nyaman di ranjang dengan kedua mata yang terpejam, menandakan bahwa gadis kecil itu sedang terlelap saat ini. Tangan Jelita terus mengusap lembut puncak kepala putrinya, seakan memberikan ketenangan di tengah tidurnya. Dalam ketenangan di dalam kamar tersebut, pintu yang tadinya tertutup rapat perlahan dibuka dari luar. Dari balik pintu muncul Leo yang dengan perlahan berjalan memasuki kamar tersebut. Jelita tidak bisa menghentikan debar di area dadanya ketika melihat Leo yang saat ini sudah berjalan ke arahnya. Ia tidak tahu debaran jantungnya ini karena hanya karena rasa takut, gugup atau kekhawatiran. “Mas Enwar udah pergi?” Tanya Jelita den