“Cara terbaik saat bertemu setan adalah mendekatinya. Jika kamu kabur, dia akan mengejar sambil menertawai ketakutanmu.” ❣❣❣ “Kamu sudah sadar, Pol?” Pertanyaan dari Tsabit adalah suara yang pertama kali aku dengar saat membuka mata. Perlahan-lahan kesadaran dan ingatanku kembali. Terakhir kali, jika tidak salah ingat, aku sedang di kelas dan dikagetkan oleh sesuatu yang sangat menyeramkan. Sekadar mengingat balik hal itu membuat bulu kudukku berdiri. Ini sangat aneh. Aku tidak sedang berada di tubuh Die. Mata ini adalah mataku. Mustahil aku bisa melihat setan. Padahal, selama tiga hari ini, aku baik-baik saja. Tidak pernah melihat hal yang aneh atau semacamnya. Namun, kenapa tiba-tiba? Arrgh, kepalaku sakit. Aku memegangi kepalaku yang mendadak migran. “Kamu masih pusing? Mau aku pan

