Beginikah rasanya patah hati? Mengapa sesakit ini? Mengapa tiba-tiba perasaan tak rela muncul di benaknya setelah dirinya meminta Dino melupakan semua pengakuan cinta pria itu? Bukankah Alea yang meminta dan menginginkannya? Dengan pergerakan cepat, Dino membalik tubuh Alea agar dapat berhadapan dengannya. Kini, punggung Alea yang menempel pada pintu kamar yang ditempati gadis ini. Tangan Dino memerangkap pinggangnya posesif. Mata Alea membelalak terkejut, napasnya terengah saat Dino memajukan wajah pria itu ke arah wajahnya dan menyatukan hidung mereka. "Lupakan? Apanya yang mau dilupakan?" bisik Dino parau sambil menatap Alea intens. Alea hanya mampu menelan saliva susah payah tanpa sanggup menjawab karena masih terlalu terkejut akibat pergerakan Dino yang merubah posisinya seperti

