Fix, sepanjang jalan pulang habis mengenalkan istri kepada para kawan, Selat terdeteksi gila berdasarkan hasil riset manusia sejenius Mariana, menyaksikan bagaimana lelaki itu cengengesan sendiri, terkekeh geli, juga senyum-senyum nggak jelas. Betul-betul tidak waras! "Stres, kamu." Kan, kan, Selat malan ketawa lagi. Terus begitu sampai Ana risi. "Ngetawain aku?" Agak jengkel juga dia, Selat sesekali curi-curi pandang padanya, lalu geleng-geleng kelala. Apaan, sih! "Nggak, kok." "Bohong! Dari tadi kamu liat-liatin aku sambil ketawa gitu." Selat haha-hehe. Ana berdecak keki, dia pun melengos menatap jalanan di sebelahnya. Sungguh, menyebalkan sekali. "Oh, ya, mau mampir beli makanan dulu, nggak? Tadi pagi kamu nggak masak, kan?" "Terserah." "Ya udah, kalo nggak mau." "Aku bilang,